Sabtu, 21 Januari 2012
Misteri Segitiga Bermuda
Misteri
hilangnya beberapa kapal laut dan
pesawat terbang di wilayah yang
disebut 'Segitiga Bermuda' kini
tersingkap sudah. Singkirkan jauh-jauh teori
tentang pesawat luar angkasa
alien, anomali waktu, piramida
raksasa bangsa Atlantis, atau
fenomena meteorologis. Segitiga Bermuda adalah sebuah
fenomena gas akut biasa,
demikian tulis Salem-News.com. Gas alam, sama seperti gas yang
dihasilkan oleh air mendidih,
terutama gas metana, adalah
tersangka utama di balik
hilangnya beberapa pesawat
terbang dan kapal laut. Bukti dari penemuan yang
membawa sudut pandang baru
terhadap misteri yang
menghantui dunia selama
bertahun-tahun itu tertuang
dalam laporan American Journal of Physics. Professor Joseph Monaghan
meneliti hipotesis itu ditemani
oleh David May di Monash
University, Melbourne, Australia. Dua hipotesis dari penelitian itu
adalah balon-balon raksasa gas
metana keluar dari dasar lautan
yang menyebabkan sebagian
besar, untuk tidak mengatakan
semua, kecelakaan misterius di lokasi itu. Ivan T. Sanderson sebenarnya
telah mengidentifikasi sona-sona
misterius selama tahun 1960-an.
Sanderson bahkan
menggambarkan sebenarnya
zona-zona misterius itu lebih berbentuk seperti ketupat
ketimbang segitiga. Sanderson menemukan bahwa
bukan saja Segitiga Bermuda
tetapi Laut Jepang dan Laut
Utara adalah dua area tempat
kejadian misterius sering terjadi. Para Oseanograf yang
menjelajah di dasar laut Segitiga
Bermuda dan Laut Utara, wilayah
di antara Eropa daratan dan
Inggris melaporkan menemukan
banyak kandungan metana dan situs-situs bekas longsoran. Berangkat dari keterkaitan itu
dan data-data yang tersedia
dua peneliti itu menggambarkan
apa yang terjadi jika sebuah
balon metana raksasa meledak
dari dasar laut. Metana, yang biasanya membeku
di bawah lapisan bebatuan
bawah tanah, bisa keluar dan
berubah menjadi balon gas yang
membesar secara geometris
ketika ia bergerak ke atas. Ketika mencapai permukaan air
balon berisi gas itu akan terus
membesar ke atas dan ke luar. Setiap kapal yang terperangkap
di dalam balon gas raksasa itu
akan langsung goyah, kehilangan
daya apung dan tertarik jatuh
ke dasar lautan. Jika balon itu
cukup besar dan memiliki kepadatan yang cukup, maka
pesawat terbang pun bisa
dihantam jatuh olehnya. Pesawat terbang yang terjebak
di balon metana raksasa,
berkemungkinan mengalami
kerusakan mesin karena
diselimuti oleh metana dan
segera kehilangan daya angkatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar